1.TIMUR ANGIN
Lahir tahun 1978, Timur
Angin mulai terjun ke dunia fotografi di Jogjakarta tahun 1998. Foto tersebut
adalah foto jurnalisme yang memotret demonstrasi reformasi di zaman Soeharto
dimana Timur sempat menjadi korban insiden anarkis pada saat pengambilan
dokumentasi tersebut. Setelah terluka dan dirawat di rumah sakit selama lebih
dari sebulan, Timur pindah ke Jakarta dan mendaftar ke Institut Kesenian
Jakarta (IKJ) untuk belajar film di jurusan Penyutradaraan Film Dokumenter. Tak
lama kemudian ia bertemu dengan Garin Nugroho, sutrada Indonesia yang terkenal
dan bergabung dengan tim Garin untuk mengerjakan beberapa pemotretan untuk
film. Telah lebih dari 10 judul film dimana ia terlibat, seperti Eliana Eliana,
Izinkan Aku Menciummu Sekali Saja, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dll.
Bersamaan dengan
bertambahnya kontribusi fotografinya, Timur juga menjadi kontributor lepas
untuk beberapa majalah nasional dan internasional. Dengan banyaknya permintaan,
foto-foto perjalanan dan proyek internasionalnya seperti Laya Project
(www.layaproject.com) ke Maldives, Israel, India, Srilanka, Thailand, Myanmar,
Mumbai, Chennai dan foto pagelaran busana Lenny Agustin di Harajuku-Tokyo
diyakini menjadi nilai tambah bagi portfolio Timur. Pekerjaannya baik di bidang
non komersil, komersil maupun perusahaan saat ini sudah diakui secara luas.
Selain fotografi, Timur juga
menjadi pembicara di beberapa pelatihan/seminar dan menjadi juri untuk beberapa
kompetisi. Saat ini ia menghabiskan waktunya lebih banyak di Jakarta. Untuk
menjaganya tetap seimbang ia terus memotret, juga tidak ketinggalan untuk
membawa laptopnya, kacamata, mendengarkan musik dan juga berada dekat dengan
sang istri. Timur sangat percaya pada kerja keras, kerja tim dan kemanusiaan.
Kepeduliannya terhadap kemanusiaan membuatnya memilih untuk memotret manusia
daripada produk.
data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00
1.foto diambil saat beliau ingin membeli jamu di tengah pendemi covid penjual tersebut mengunakan masker guna memenhi peratruran pemerintah ditengah pendemi
5. foto diambil saat supermodelprojec digelar di Shangri La Hotel jakarta
2.RIO MOTRET
Rio motret adalah salah satu jenis marketing non
corporate online .Nama lengakap nya adalah Rio Wibowo dia berumur 30tahun . Dia adalah seorang fotografer langganan
banyak seleb Indonesia. Sekitar 130 artis telah diabadikan Rio, baik dalam
bentuk foto profil, pre-wedding, pernikahan, hingga foto kehamilan. Rio Motret
mulai tertarik pada dunia fotografi sekitar 12 tahun lalu, saat ia masih
menjadi mahasiswa. Klien artis pertama Rio adalah Ririn Ekawati. Dari
pembicaraan mulut ke mulut, mulai banyak yang tertarik pada hasil foto Rio. Dia
juga dilirik banyak artis. Sering memfoto artis mendatangkan keuntungan sendiri
buat Rio.Total ada sekitar 130 artis yang pernah difoto Rio.
Dari jumlah nya, yang paling sering ia foto
adalah Ivan Gunawan, 3Diva, Rossa,
Sandra Dewi, Chelsea Olivia, Ussy Sulistiawati, Raline SAhah, Gisella-Gading
Marten, dan Ruben-Sarwendah. Dari sekian banyak seleb, memotret Krisdayanti
merupakan salah satu pengalaman yang berkesan bagi Rio. Pasalnya KD merupakan
penyanyi favoritnya. Rio pernah dibayar
sebesar 50 ribu rupiah di awal karirnya. Tetapi, karena menjadi passion nya dia
tidak hanya menjalaninya saja. Saat ini,
dia sudah mempunyai tim motret sendiri, 2 studio & 20 karyawan. Untuk
pemesanan paket foto harganya kisaran
harga 10.000.000 hingga 50.000.000 untuk jasa fotonya saja dan harus melakukan
appointment
data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00
3. foto preweeding teaser
4. foto preweeding slah satu artis indonesia jedar biasa iya dipanggil dengan anak laki-lakinya el barack
3.NICOLINE PATRICIA MARLINA
Nicoline Patricia Malina adalah seorang fotografer
yang lahir di Surabaya, wanita ini sangat senang menonton film Perancis. lewat
kerja kerasnya tahun 2002 mimpi Nicole untuk menekuni studi di Fine Art di
Hogeschool voor de kunsten, Belanda terwujud. Sambil mengisi waktu luangnya dia
menjadi penata rias lepas untuk para model, lalu bahkan menjadi model. Dari
situ ketertarikan dengan kamera tumbuh, dua tahun kemudian Nicole bisa membeli
kamera sendiri.
Disela kesibukan ia memotret kehidupan jalanan di
Belanda dan beberapa model agensi, ia juga berusaha masuk ke lingkungan
fotografi fashion dan mengirimkan kumpulan fotonya ke berbagai majalah fashion
di Belanda.
Sampai suatu hari di tahun 2006, majalah Elle Belanda
menghubunginya. Karyanya semakin cepat di kenal di Eropa (Amsterdam, Paris,
Antwerp) setelah ia menjuarai Iconique Societas Excellence In Photography Award
2007. Nicole semakin mantap menyandang profesi sebagai fotografer professional.
Tahun 2008 ia kembali ke Indonesia, butuh sekitar
setahun buatnya untuk bisa beradaptasi dengan cara kerja dan mengenali selera
pasar di Indonesia, agak kesulitan memantapkan posisi dikalangan fotografer
yang didominasi oleh laki-laki. Namun dengan ciri khasnya Nicole tidak mudah
menyerah dan semakin dikenal.
Sekarang klien Nicole tak hanya dari Indonesia dan
Eropa, tapi juga dari Singapura dan China, ia bekerja sama dengan beberapa
majalah fashion ternama yang ada di Belanda, Inggris, China dan Indonesia,
sudah banyak iklan yang sudah ditanganinya.
Berbagai media dan lembaga telah memberinya
penghargaan seperti Iconique Societas Excellence in Fashion Photography (2007),
Young Photographer of The Year, ELLE Style Awards (2009), Photographer of The
Year, A+ Scarlett Celebrity Fashion Awards (2009).
data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00
3.foto ini digunakan dalam kampanye nya di toko fashion lanivatti

4.ANDREAS DARWIS TRIADI
Pemilik nama Andreas Darwis Triadi adalah seorang
fotografer profesional Indonesia yang lahir di Solo, 15 Oktober 1954. Darwis lahir dan dibesarkan
dalam lingkungan budaya Jawa tradisional.
Awalnya, beliau menuntut ilmu di sebuah sekolah tinggi
penerbangan di daerah Curug, Tangerang pada tahun 1975. Pada tahun 1978, ia
telah mengantongi surat izin terbang, tetapi beliau tidak merasa bangga akan
hal itu. Padahal, profesi sebagai penerbang pesawat adalah profesi yang sangat
bergengsi. Namun, Darwis merasa tidak cocok dengan profesinya sebagai penerbang
pesawat. pergaulannya berasal dari kalangan dunia fashion, bukan di udara.
Akhirnya, Darwis mengambil keputusan untuk menggali dan memulai karier di
bidang fotografi pada tahun 1979. Ia memulai kariernya dengan belajar otodidak
melalui buku – buku.
Buku yang ia
gemari untuk menimba ilmu adalah buku – buku petualangan dan buku – buku yang
memuat hasil karya wartawan terutama tentang perang. Dan meminjam kamera Nikon
F milik temannya yang bernama Tafi selama dua tahun untuk mempelajari
fotografi. Ia berangkat dari foto untuk brosur Hotel Borobudur dengan bayaran
Rp 50.000 pada tahun 1980. Lalu, ayah dari dua putri ini mengadakan pameran
dengan para fotografer amatir yang membuat kagum para pengunjung karena temanya
yang memukau , lansekap dan humanis, pada tahun 1981. Sejak tahun 1983, Darwis
memperdalam ilmu fotografi dengan mengikuti teknik pencahayaan dan teknik
kamera di Jerman dan Swiss. Pada tahun 1990, beliau diberi kepercayaan untuk
berpartisipasi dalam media dan ajang internasional, seperti majalah tahunan
Hasselblad, acara Photo Kina International, Competition di Köln, Jerman.
Darwis mengambil sebuah ciri khas untuk hasil
karyanya, yaitu spesialisasi pada satu bidang pada human interest dan lansekap.
Hal yang penting dalam pemotretan adalah etika.
data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00
4.Warna yang menawan seolah-olah seperti hasil
suntingan, padahal gambar asli
5.Momen yang pas menciptakan perpaduan selaras antara
awan dan Pulau Ternate
6.Meski hitam putih, karisma tokoh ini tetap menonjol
Pria dengan rambut cepak dan kaca mata berbingkai
hitam ini sudah tidak diragukan lagi kemampuan menulis dan fotografi. Lahir di
Semarang, 2 Juli 1961, Arbain Rambey mulai memotret pada tahun 1977 bersama
teman-temannya di SMA Loyola 1, Semarang. Mengenyam pendidikan yang tidak
berhubungan dengan dunia jurnalistik. Arbain lulus dan menjadi sarajana Teknik
Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988
Stelah lulus, Arbain bekerja sebagai reporter dan
fotografer. Keahliannya dalam bidang fotografi juga lah yang mengantarkan ia
menjadi redaktur foto Kompas menggantikan Kartono Riyadi pada tahun 1996.
Arbain yang merupakan anak tunggal lahir dan tumbuh di
Semarang dan tinggal bersama bibinya karena kedua orang tuanya harus bekerja.
Ketertarikan Arbain dalam dunia fotografi rupanya sudah terlihat sejak masa
kanak-kanak. Sejak umur 5 tahun, Arbain mulai tertarik dengan album foto,
membolak-balik album foto menjadi kegemaran Arbain kecil pada saat itu. Pada
usia 13 tahun Arbain sudah menguasai teknik cuci dan cetak foto hitam putih.
Kamera pertamanya bermerek Ricoh dengan tipe 500 GX ia dapatkan pada tahun
1977. Sebagai wartawan fotografer handal, Arbain tentunya memiliki segudang
prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa prestasi yang
telah diperoleh Arbain, antara lain Juara Tunggal Festival Seni Internasional
Art Summit 1999, memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba
Salon Foto tahun 2006 dan 2007, serta Juara 1 lomba foto MURI tahun 2008.
Arbain juga pernah
beberapa kali mengadakan pameran foto, seperti Ekspresi (Medan, 2002),
Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004), Colour of
Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004), Crossing Bridges (Singapura, 2004),
Persatoen (Melbourne, 2005), Nusantara (bersama Makarios Soekojo) (Hotel Aston,
Jakarta, 2006).
Kegiatan Arbain sekarang lebih banyak berupa mengajar.
Ia mengajar di beberapa universitas swasta di Jakarta seperti Universitas
Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara, dan Darwis School of Photography.
data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00
karya-karya Arbain
1.Foto 1 bagian atas adalah pemotretan saat sang
pemotret belum terlalu dekat dengan ketiga anak yang dipotret. Permintaan untuk
tersenyum cuma mendapat respons seadanya. Tapi, manakala pendekatan makin baik,
dengan sedikit pancingan lelucon saja, pemotret mendapatkan ekspresi yang
sangat ekspresif dan baik, seperti pada Foto 1 bagian bawah.
2.foto candi brobudur disore hari menuju malam
3. foto di ambil dipulau komodo
4.foto diambilsaat digelar pameran
5. masih dengan poto pameran
6.foto seseorang yang mengendari motor dan membawa dagangan kerupuknya
sumber https://id-id.facebook.com/65002720422/posts/sebuah-foto-terkenal-dan-rumor-yang-mengiringinyaoleh-arbain-rambeykompassampai-/10155178338405423/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar