Rabu, 29 April 2020

5 ILMUAN ISLAM DALAM BIDANG PENDIDIIKAN








1.  Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī



bapak matematika







Beliau dikenal sebagai penemu aljabar dan nol. Nama asli dari al khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa Al khawarizmi. Beliau dilahirkan di Bukhara,  hidup di Khawarizm, Usbekistan pada tahun 194 H / 780 M dan meninngal tahun 266 H / 850 M di Baghdad. Al Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa.
 Beberapa cabang ilmu dalam matematika yang diperkenalkan oleh Al Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika, dll.

PENEMUAN-PENEMUAN AL-KHAWARIZMI

-Di Bidang Matematika
Al-Khawarizmi merupakan orang yang pertama kali menjelaskan tentang kegunaan angka-angka, termasuk angka NOL. Melalui dialah, bangsa Eropa dan Barat belajar menggunakan angka nol dan nihil yang pemakaiannya memudahkan penerapan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Buku karangannya tentang metode berhitung India telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Adelard pada abad ke-12 dan dinamakan De Numere Indico. Buku tersebut masih ada, walaupun naskah asli arabnya sudah lenyap.

-Di Bidang Al-Jabar

Al-Khawarizmi adalah pengarang buku Hisab Al-Jabar wal Muqabalah. Sebuah Buku pelajaran yang berharga, berisikan uraian dan penjelasan tentang persamaan linier dan persamaan kuadrat. Ia dianggap istimewa sebagai orang yang menemukan konsep Al-Jabar, karena keberhasilannya memajukan cabang ilmu ini hingga mencapai puncaknya. Dia pula yang memperkenalkan tanda negatif, yang sebelumnya belum pernah dikenal. Dialah yang menerangkan teori geometrik dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Robert Chester merupakan orang pertama yang menerjemahkan karya ini ke dalam bahasa Latin pada tahun 1145 M yang sekaligus memperkenalkan ilmu Al-Jabar ke benua Eropa. Pada abad ke-18, Leonardo Fibonacci dari Pisa, seorang ahli Al-Jabar yang disegani dan berpengaruh menyatakan, bahwa ia banyak berhutang budi pada Bangsa Arab.









2. IBNU KHALDUN


sejarawan dan bapak sosiologi islam




Ibnu Khaldun memiliki Nama lengkap Abu Zayd Abdurrahman Ibnu Khaldun, kemudian mendapat gelar Waliyyuddin, ia Lahir di Tunisia pada awal bulan Ramadhan 732 H. (1332 M) dan meninggal di Kairo Mesir pada tanggal 25 Ramadhan 808 H. (1406 H). Ibn Khaldun merupakan tokoh muslim terkemuka pada zamannya. Ibnu Khaldun dikenal sebagai ilmuan yang memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung fakta-fakta yang terjadi. Khaldun juga dikenal sebagai ulama segala ilmu (sejarah, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, dan agama).
dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana.








3.  JABIR BIN HAYYAN




bapak kimia






Dia bernama asli Abu Musa Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi. Lahir di kota Thus (Iran) pada tahun 101 H (720 M) dan wafat di kota yang sama pada tahun 197 H (813 M).
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Bersama Zakaria Razi, ia dipandang sebagai yang terbesar dalam catatan sejarah ilmu kimia. Jabir bin Hayyan menerima pendidikan dari Raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyyah dan dari Imam Ja’far Sadiq yang sangat terkenal.
Dalam bukunya History of the ArabsPhillip K. Hitti mengakui kebesaran bangsa Arab dalam cabang ilmu kimia ini. Hitti mengatakan : Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangan yang terbesar di bidang kimia. Dalam mempelajari ilmu kimia dan fisika lainnya, bangsa Arab memperkenalkan eksperimen obyektif, suatu keinginan memperbaiki ketidak jelasan spekulasi Yunani.
PENEMUAN-PENEMUAN JABIR BIN HAYYAN
  1. Di Bidang Ilmu Kimia
  • Jabir menemukan sebagian alat penyajian bahan-bahan kimia dan mencampurnya dengan peralatan yang lain. Dalam bukunya, ia banyak menerangkan tentang perlatan ini, di antaranya terbuat dari kaca dan logam.
  • Jabir berhasil memadukan asam hidroklorik (senyawa garam) dengan asam netrik. Kemudian campuran yang dihasilkan dari perpaduan ini dikenal dengan nama “air emas” atau “air raksa”, karena kemampuannya untuk mencairkan emas. Cara pemaduan berikutnya adalah dengan meneteskan campuran garam makanan (clorit sodium) dan kaca biru atau kaca ciprus. Jabir menyifati zat asam ini sebagai air keras karena zat ini dapat mencairkan logam.
  • Jabir adalah orang pertama yang mengetahui zat asam organic (kolik, limonik, dan tatrik).
  • Jabir berhasil memisahkan arsenic dan sulfite arsenic dan mampu memisahkan antimony dari sulfat antimony.
  • Jabir adalah orang yang mampu membedakan antara zat asam dengan alkalis.
  1. Di Bidang Industri Kimia
  • Jabir berhasil menemukan beberapa cara yang efektif untuk memurnikan logam dan mencampur baja untuk keperluan industri serta menjaga besi dari karat.
  • Jabir adalah orang yang merumuskan cara pembuatan tinta dari sulfite besi yang dicampur emas, sehingga bisa mengganti air emas (yang mahal harganya) untuk membuat tulisan dari tinta emas.
  • Jabir mampu merumuskan cara-cara istimewa dalam mewarnai kulit, membuat pernis, mengeraskan kain tenun, mengecat rambut dan beberapa keperluan sehari-hari lainnya yang menggunakan bahan-bahan kimia.







4.  NASIR AD-DIN THUSI




ilmu pengathuan astronomi





Nasir Ad-Din Thusi, adalah salah seorang pemikir Islam terbesar. Ia adalah seorang yang mempunyai kemampuan hebat, yang karya ensiklopedinya meliputi hamper semua cabang ilmu pengetahuan, termasuk astronomi, matematika, sains, optic, geografi, obat-obatan, filsafat, logika, musik, mineralogy, teologi, dan etika.
Nama lengkap dia adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Muhammad Al-Hasan Nasir Ad-Din Al-Thusi Al-Muhaqqiq. Lahir pada 18 Februari 1201 Mdi Thus, sebuah kota di Korasan Iran, dan wafat pada 26 Juni 1274 M, di Baghdad.
Nasir Ad-Din Thusi adalah seorang ensiklopedia terkemuka dengan otak yang tajam. Dia penulis yang banyak berkarya, tak kurang dari 56 karyanya terdaftar pada Brockelmann. Di bidang astronomi, Nasir Ad-Din Thusi memperoleh kemasyhuran besar, dan telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang kekal. Dia menulis sejumlah risalah astronomi, yang terpenting di antaranya adalah Kitab At-Tazkira fil Ilmi Al-Hai’a (Memorial Astronomi), seuatu penyelidikan bidang astronmi selengkapnya. Buku tersebut telah ditulis ulang oleh banyak sarjana dan diterjemahkan dalam banyak bahasa, termasuk dalam bahasa Timur dan bahasa Barat. At-Tazkira, merupakan tonggak dalam perkembangan astronomi, memenangkan popularitas luas di seluruh Timur dan Barat.
Kemasyhuran Nasir Ad-din Thusi di bidang astronomi terutama terletak pada penelitian- penelitian astronominya yang dilakukan observatorium Maragha. Observatorium yang selesai didirikan pada tahun 1259 M ini peninggalannya masih ada sampai sekarang. Observatorium ini dilengkapi dengan instrument-instrumen terbaik yang bisa didapat, termasuk satu peta bola langit yang terdiri dari cincin-cincin, kuadran dinding, dan cincin-cincin penghentian matahari yang mungkin di bawa dari Baghdad dan Almut. Juga disediakan sebuah perpustakaan yang memiliki 400.000 buku.
Nasir Ad-Din Thusi dianggap sebagai penemu “Torquetum”, sebuah instrument yang terdiri dari dua lingkaran, yang memakai tanda ukuran, dalam dua bidang tegak lurus, yang menjadi sangat populer di Barat.
Nasir Ad-Din Thusi juga memainkan peranan yang tidak kecil dalam bidang perkembangan ilmu trigonometri. Karya-karya di bidang ini menandai puncak kemajuan ilmu trigonometri. Dialah yang mengarang Kitab Shakl Al-Qatta (Risalah tentang Kuadrilateral), sebuah karya dengan keaslian luar biasa. Buku yang menguraikan trigonometri bulatan ini sangat terkenal, dan mungkin merupakan karya terbaik yang pernah ditulis sepanjang abad pertengahan.







5. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi / Ar-Razi (Tehran, 864-930)


pakar sains



Meneliti: demam, penyakit cacar, alergi asma, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas.
Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 PHOTOGRAFER INDONESIA YANG SUDAH GO INTERNASIONAL lihat bagaimana cantiknya karya" mereka

1 .TIMUR ANGIN Lahir tahun 1978, Timur Angin mulai terjun ke dunia fotografi di Jogjakarta tahun 1998. Foto tersebu...