Sabtu, 23 Mei 2020

5 PHOTOGRAFER INDONESIA YANG SUDAH GO INTERNASIONAL lihat bagaimana cantiknya karya" mereka




1.TIMUR ANGIN







Lahir tahun 1978, Timur Angin mulai terjun ke dunia fotografi di Jogjakarta tahun 1998. Foto tersebut adalah foto jurnalisme yang memotret demonstrasi reformasi di zaman Soeharto dimana Timur sempat menjadi korban insiden anarkis pada saat pengambilan dokumentasi tersebut. Setelah terluka dan dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan, Timur pindah ke Jakarta dan mendaftar ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk belajar film di jurusan Penyutradaraan Film Dokumenter. Tak lama kemudian ia bertemu dengan Garin Nugroho, sutrada Indonesia yang terkenal dan bergabung dengan tim Garin untuk mengerjakan beberapa pemotretan untuk film. Telah lebih dari 10 judul film dimana ia terlibat, seperti Eliana Eliana, Izinkan Aku Menciummu Sekali Saja, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dll.
Bersamaan dengan bertambahnya kontribusi fotografinya, Timur juga menjadi kontributor lepas untuk beberapa majalah nasional dan internasional. Dengan banyaknya permintaan, foto-foto perjalanan dan proyek internasionalnya seperti Laya Project (www.layaproject.com) ke Maldives, Israel, India, Srilanka, Thailand, Myanmar, Mumbai, Chennai dan foto pagelaran busana Lenny Agustin di Harajuku-Tokyo diyakini menjadi nilai tambah bagi portfolio Timur. Pekerjaannya baik di bidang non komersil, komersil maupun perusahaan saat ini sudah diakui secara luas.
Selain fotografi, Timur juga menjadi pembicara di beberapa pelatihan/seminar dan menjadi juri untuk beberapa kompetisi. Saat ini ia menghabiskan waktunya lebih banyak di Jakarta. Untuk menjaganya tetap seimbang ia terus memotret, juga tidak ketinggalan untuk membawa laptopnya, kacamata, mendengarkan musik dan juga berada dekat dengan sang istri. Timur sangat percaya pada kerja keras, kerja tim dan kemanusiaan. Kepeduliannya terhadap kemanusiaan membuatnya memilih untuk memotret manusia daripada produk.

data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00


 karya-karya Timur Angin

1.foto diambil saat beliau ingin membeli jamu di tengah pendemi covid penjual tersebut mengunakan masker guna memenhi peratruran pemerintah ditengah pendemi



 2.penjual sayur yang tetap berjual ditengah pendemi covid dan tidak lupa mengunakan masker guna mencegah tertularnya virus covid 19



3.foto ini diambil saat timur angin sedang berada di srilanka ia mengabdikan dua wanita yang sedang berjalan menyebrangi jalan 



4.foto ini memperlihatkan saat para karyawan PT freeport Indonesia sedang melaksanakan sholat berjamaah



5. foto diambil saat supermodelprojec digelar di Shangri La Hotel jakarta




6.foto diambil saat timur angin mengkuti lomba foto SMS 2018 foto tersedbut diambil di papua












2.RIO MOTRET






Rio motret adalah salah satu jenis marketing non corporate online .Nama lengakap nya adalah Rio Wibowo dia berumur 30tahun  . Dia adalah seorang fotografer langganan banyak seleb Indonesia. Sekitar 130 artis telah diabadikan Rio, baik dalam bentuk foto profil, pre-wedding, pernikahan, hingga foto kehamilan. Rio Motret mulai tertarik pada dunia fotografi sekitar 12 tahun lalu, saat ia masih menjadi mahasiswa. Klien artis pertama Rio adalah Ririn Ekawati. Dari pembicaraan mulut ke mulut, mulai banyak yang tertarik pada hasil foto Rio. Dia juga dilirik banyak artis. Sering memfoto artis mendatangkan keuntungan sendiri buat Rio.Total ada sekitar 130 artis yang pernah difoto Rio.

Dari jumlah nya, yang paling sering ia foto adalah  Ivan Gunawan, 3Diva, Rossa, Sandra Dewi, Chelsea Olivia, Ussy Sulistiawati, Raline SAhah, Gisella-Gading Marten, dan Ruben-Sarwendah. Dari sekian banyak seleb, memotret Krisdayanti merupakan salah satu pengalaman yang berkesan bagi Rio. Pasalnya KD merupakan penyanyi favoritnya. Rio  pernah dibayar sebesar 50 ribu rupiah di awal karirnya. Tetapi, karena menjadi passion nya dia tidak  hanya menjalaninya saja. Saat ini, dia sudah mempunyai tim motret sendiri, 2 studio & 20 karyawan. Untuk pemesanan paket foto harganya  kisaran harga 10.000.000 hingga 50.000.000 untuk jasa fotonya saja dan harus melakukan appointment

data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00



 karya-karya rio motret

1.foto 2 wanita kembar di slaah satu pulau indonesi yang indah


 2.difoto tersebut adalah ayu tinting yang sedang berpose menghadap kebalakang



3. foto preweeding teaser 



4. foto preweeding slah satu artis indonesia jedar biasa iya dipanggil dengan anak laki-lakinya el barack



5.foto artis cantik Nia Ramadani 


6. foto tersebut untuk ikut memperingati Hari Kartini









3.NICOLINE PATRICIA MARLINA






Nicoline Patricia Malina adalah seorang fotografer yang lahir di Surabaya, wanita ini sangat senang menonton film Perancis. lewat kerja kerasnya tahun 2002 mimpi Nicole untuk menekuni studi di Fine Art di Hogeschool voor de kunsten, Belanda terwujud. Sambil mengisi waktu luangnya dia menjadi penata rias lepas untuk para model, lalu bahkan menjadi model. Dari situ ketertarikan dengan kamera tumbuh, dua tahun kemudian Nicole bisa membeli kamera sendiri.
Disela kesibukan ia memotret kehidupan jalanan di Belanda dan beberapa model agensi, ia juga berusaha masuk ke lingkungan fotografi fashion dan mengirimkan kumpulan fotonya ke berbagai majalah fashion di Belanda.
Sampai suatu hari di tahun 2006, majalah Elle Belanda menghubunginya. Karyanya semakin cepat di kenal di Eropa (Amsterdam, Paris, Antwerp) setelah ia menjuarai Iconique Societas Excellence In Photography Award 2007. Nicole semakin mantap menyandang profesi sebagai fotografer professional.
Tahun 2008 ia kembali ke Indonesia, butuh sekitar setahun buatnya untuk bisa beradaptasi dengan cara kerja dan mengenali selera pasar di Indonesia, agak kesulitan memantapkan posisi dikalangan fotografer yang didominasi oleh laki-laki. Namun dengan ciri khasnya Nicole tidak mudah menyerah dan semakin dikenal.
Sekarang klien Nicole tak hanya dari Indonesia dan Eropa, tapi juga dari Singapura dan China, ia bekerja sama dengan beberapa majalah fashion ternama yang ada di Belanda, Inggris, China dan Indonesia, sudah banyak iklan yang sudah ditanganinya.
Berbagai media dan lembaga telah memberinya penghargaan seperti Iconique Societas Excellence in Fashion Photography (2007), Young Photographer of The Year, ELLE Style Awards (2009), Photographer of The Year, A+ Scarlett Celebrity Fashion Awards (2009).

data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00





 karya-karya Nicoline

1.foto diambil atas penghormatan untuk cintahnyab terhadap hutan belantara



 2. foto sahabat nicoline 



3.foto ini digunakan dalam kampanye nya di toko fashion lanivatti



4.foto in i diambil saat nicoline melakukan photoshoots dijalanan paris


5. foto kampanye brand fashionya


6. masih dengan foto btand fashion nya yaitu lanivatii










4.ANDREAS DARWIS TRIADI





Pemilik nama Andreas Darwis Triadi adalah seorang fotografer profesional Indonesia yang lahir di Solo,  15 Oktober 1954. Darwis lahir dan dibesarkan dalam lingkungan budaya Jawa tradisional.
Awalnya, beliau menuntut ilmu di sebuah sekolah tinggi penerbangan di daerah Curug, Tangerang pada tahun 1975. Pada tahun 1978, ia telah mengantongi surat izin terbang, tetapi beliau tidak merasa bangga akan hal itu. Padahal, profesi sebagai penerbang pesawat adalah profesi yang sangat bergengsi. Namun, Darwis merasa tidak cocok dengan profesinya sebagai penerbang pesawat. pergaulannya berasal dari kalangan dunia fashion, bukan di udara. Akhirnya, Darwis mengambil keputusan untuk menggali dan memulai karier di bidang fotografi pada tahun 1979. Ia memulai kariernya dengan belajar otodidak melalui buku – buku.
 Buku yang ia gemari untuk menimba ilmu adalah buku – buku petualangan dan buku – buku yang memuat hasil karya wartawan terutama tentang perang. Dan meminjam kamera Nikon F milik temannya yang bernama Tafi selama dua tahun untuk mempelajari fotografi. Ia berangkat dari foto untuk brosur Hotel Borobudur dengan bayaran Rp 50.000 pada tahun 1980. Lalu, ayah dari dua putri ini mengadakan pameran dengan para fotografer amatir yang membuat kagum para pengunjung karena temanya yang memukau , lansekap dan humanis, pada tahun 1981. Sejak tahun 1983, Darwis memperdalam ilmu fotografi dengan mengikuti teknik pencahayaan dan teknik kamera di Jerman dan Swiss. Pada tahun 1990, beliau diberi kepercayaan untuk berpartisipasi dalam media dan ajang internasional, seperti majalah tahunan Hasselblad, acara Photo Kina International, Competition di Köln, Jerman.
Darwis mengambil sebuah ciri khas untuk hasil karyanya, yaitu spesialisasi pada satu bidang pada human interest dan lansekap. Hal yang penting dalam pemotretan adalah etika.


data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00






 karya-karya Andreas

 1.



2.foto terbaru dari darwis bapak presiden kita Ir. H. Joko Widodo 





3.nampak darwis menyukai foto bernuansa hitam putih




4.Warna yang menawan seolah-olah seperti hasil suntingan, padahal gambar asli



5.Momen yang pas menciptakan perpaduan selaras antara awan dan Pulau Ternate


6.Meski hitam putih, karisma tokoh ini tetap menonjol








 5. ARBAIN  RAMBEY







Pria dengan rambut cepak dan kaca mata berbingkai hitam ini sudah tidak diragukan lagi kemampuan menulis dan fotografi. Lahir di Semarang, 2 Juli 1961, Arbain Rambey mulai memotret pada tahun 1977 bersama teman-temannya di SMA Loyola 1, Semarang. Mengenyam pendidikan yang tidak berhubungan dengan dunia jurnalistik. Arbain lulus dan menjadi sarajana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988
Stelah lulus, Arbain bekerja sebagai reporter dan fotografer. Keahliannya dalam bidang fotografi juga lah yang mengantarkan ia menjadi redaktur foto Kompas menggantikan Kartono Riyadi pada tahun 1996.
Arbain yang merupakan anak tunggal lahir dan tumbuh di Semarang dan tinggal bersama bibinya karena kedua orang tuanya harus bekerja. Ketertarikan Arbain dalam dunia fotografi rupanya sudah terlihat sejak masa kanak-kanak. Sejak umur 5 tahun, Arbain mulai tertarik dengan album foto, membolak-balik album foto menjadi kegemaran Arbain kecil pada saat itu. Pada usia 13 tahun Arbain sudah menguasai teknik cuci dan cetak foto hitam putih. Kamera pertamanya bermerek Ricoh dengan tipe 500 GX ia dapatkan pada tahun 1977. Sebagai wartawan fotografer handal, Arbain tentunya memiliki segudang prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa prestasi yang telah diperoleh Arbain, antara lain Juara Tunggal Festival Seni Internasional Art Summit 1999, memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba Salon Foto tahun 2006 dan 2007, serta Juara 1 lomba foto MURI tahun 2008.
 Arbain juga pernah beberapa kali mengadakan pameran foto, seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004), Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004), Crossing Bridges (Singapura, 2004), Persatoen (Melbourne, 2005), Nusantara (bersama Makarios Soekojo) (Hotel Aston, Jakarta, 2006).
Kegiatan Arbain sekarang lebih banyak berupa mengajar. Ia mengajar di beberapa universitas swasta di Jakarta seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara, dan Darwis School of Photography.

data diambil hari sabtu tanggal 23 mei 2020 pukul 01:00



karya-karya Arbain

1.Foto 1 bagian atas adalah pemotretan saat sang pemotret belum terlalu dekat dengan ketiga anak yang dipotret. Permintaan untuk tersenyum cuma mendapat respons seadanya. Tapi, manakala pendekatan makin baik, dengan sedikit pancingan lelucon saja, pemotret mendapatkan ekspresi yang sangat ekspresif dan baik, seperti pada Foto 1 bagian bawah.



2.foto candi brobudur disore hari menuju malam



3. foto di ambil dipulau komodo 



4.foto diambilsaat digelar pameran


5. masih dengan poto pameran 




6.foto seseorang yang mengendari motor dan membawa dagangan kerupuknya

sumber https://id-id.facebook.com/65002720422/posts/sebuah-foto-terkenal-dan-rumor-yang-mengiringinyaoleh-arbain-rambeykompassampai-/10155178338405423/

Selasa, 12 Mei 2020

5 TOKOH NASIONAL DIBIDANG PENDIDIDKAN





1.Ki Hajar Dewantara






Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan nasional sekaligus menyandang bapak pendidikan. Nama asilnya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Tapi pada tahun 1922 lebih dikenal menjadi Ki Hadjar Dewantara. Beberapa sumber menyebutkan dengan bahasa Jawanya yaitu Ki Hajar Dewantoro. Ki Hajar Dewantara lahir di daerah Pakualaman pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal di Kota Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959 ketika umur 69 tahun. Selanjutnya, bapak pendidikan yang biasa dipanggil sebagai Soewardi merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis, dan pelopor pendidikan bagi bumi putra Indonesia ketika Indonesia masih dikuasai oleh Hindia Belanda. Ki Hajar Dewantara merupakan pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu organisasi pendidikan yang memberikan kesempatan untuk para pribumi agar bisa mendapatkan hak pendidikan yang setara seperti kaum priyayi dan juga orang-orang Belanda. Ki Hajar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei kini diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara punya tiga semboyan yang terkenal yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho yang berarti di depan memberi contoh, Ing Madya Mangun Karso yang berarti di tengah memberikan semangat dan Tut Wuri Handayani yang berarti di belakang memberikan dorongan.


Diambil tanggal 12 mei 2020 pukul 14:00




2.R.A Lasmidiningrat




Lasminingrat adalah anak Raden Haji Moehammad Moesa, seorang perintis kesusastraan cetak Sunda, pengarang, ulama, dan tokoh Sunda abad ke-19. Ia lahir di Garut pada 1843. Lasminingrat kecil harus berpisah dengan keluarga dan pindah dari Garut ke Sumedang untuk belajar membaca, menulis, dan tak ketinggalan, mempelajari bahasa Belanda. Di sana ia diasuh oleh teman Belanda ayahnya, Levyson Norman. Karena didikan Norman, Lasminingrat tercatat sebagai perempuan pribumi satu-satunya yang mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda pada masanya. Pada 1871 ia kembali dan menetap di Pendopo Kabupaten Garut. Di tahun itu pula, ia menulis beberapa buku berbahasa Sunda yang ditujukan untuk anak-anak sekolah. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Ungkapan ini serasa pas untuk menggambarkan bakat menulis Lasminingrat yang menurun dari ayahnya. Adik Lasminingrat, yaitu Kartawinata, juga dikenal sebagai seorang penulis Sunda. Buku-buku Lasminingrat merupakan buku untuk anak-anak sekolah, baik karangannya sendiri maupun terjemahan. Pada 1875 ia menerbitkan buku Carita Erman yang merupakan terjemahan dari Christoph von Schmid. Buku ini dicetak sebanyak 6.015 eksemplar dengan menggunakan aksara Jawa, lalu mengalami cetak ulang pada 1911 dalam aksara Jawa dan 1922 dalam aksara Latin


Diambil tanggal 12 mei 2020 pukul 14:00








3.Roehana Koeddoes



Ialah Roehana Koeddoes yang dilahirkan di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 20 Desember 1884. Jurnalis wanita pertama di Indonesia ini dilahirkan dari pasangan Mohamad Rasjad Maharadja Soetan, seorang hoofdjaksa atau jaksa kepala, dan Kiam.
Ia sendiri keturunan Datuk Dinagari dari Puak Kato, salah satu keluarga terpandang di Koto Gadang yang memiliki jalur matrilineal tertua. Sulung dari 26 bersaudara ini juga kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri pertama RI, bibi penyair terkenal Chairil Anwar, dan juga sepupu H. Agus Salim.Roehana hidup di era yang sama dengan Kartini, yang mana akses perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang baik seperti laki-laki sangat dibatasi.Ia sendiri tidak bisa mendapatkan pendidikan secara formal, namun ia rajin belajar dengan ayahnya yang selalu membawakannya bahan bacaan dari kantor.
Semangat belajar dan keingin tahuannya yang tinggi membuatnya cepat menguasai materi yang diajarkan. Di usia yang masih sangat belia, ia sudah bisa menulis dan membaca, serta berbahasa Belanda.  Ia juga mempelajari abjad Arab, Latin, dan Arab-Melayu.Pekerjaan ayahnya sebagai jaksa kepala yang menuntut harus tinggal berpindah-pindah, begitu pula dengan Roehana.
Ketika ayahnya ditugaskan ke Alahan Panjang, ia belajar banyak hal dari tetangganya yang juga seorang jaksa, Lebi Rajo nan Soetan dan istrinya Adiesah.Karena pasangan ini belum memiliki momongan, ia mendapat perhatian dan kasih sayang dari tetangga.Ia diajari membaca, menulis, dan merajut.  Merajut sendiri di era itu hanyalah keahlian yang dimiliki kaum perempuan Belanda.
Tak hanya membaca berbagai buku politik, sastra, dan hukum milik sang ayah, ia juga melahap berbagai buku milik keluarga Lebi Rajo nan Soetan. Namun, pembelajaran tersebut tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, ayahnya kembali dipindah tugaskan.  Kali ini ke Simpang Tonang Talu. Untuk melengkapai bacaan Roehana, ayahnya sengaja berlangganan surat kabar anak-anak terbitan Medan, Berita Kecil.Di tempat baru ini, Roehana memulai kebiasaannya membaca buku dengan suara lantang.Kebiasaan yang dilakukannya di tempat umum ataupun teras rumah awalnya dianggap aneh dan membuat heran orang sekelilingnya.
Namun, lambat laun, suara lantangnya menarik para tetangga untuk ikut belajar membaca dan menulis. Inilah yang menjadi awal jalan perjuangannya.


Diambil tanggal 12 mei 2020 pukul 14:00




4.KH Hasyim Asy’ari



KH Hasyim Asy’ari dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Beliau wafat pada tanggal 25 Juli 1947 yang kemudian dikebumikan di Tebu Ireng, Jombang.KH Hasyim Ashari merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, KH Hasyim Ashari merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). dari Ayah dan Ibunya KH Hasyim Ashari mendapat pendidikan dan nilai-nilai dasar Islam yang kokoh.Sejak anak-anak, bakat kepemimpinan dan kecerdasan KH Hasyim Ashari memang sudah nampak.
Di antara teman sepermainannya, ia kerap tampil sebagai pemimpin.Dalam usia 13 tahun, ia sudah membantu ayahnya mengajar santri-santri yang lebih besar ketimbang dirinya. Usia 15 tahun Hasyim meninggalkan kedua orang tuanya, berkelana memperdalam ilmu dari satu pesantren ke pesantren lain. Tahun 1893, ia berangkat lagi ke Tanah Suci. Sejak itulah ia menetap di Mekkah selama 7 tahun dan berguru pada Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Mahfudh At Tarmisi, Syaikh Ahmad Amin Al Aththar, Syaikh Ibrahim Arab, Syaikh Said Yamani, Syaikh Rahmaullah, Syaikh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As Saqqaf, dan Sayyid Husein Al Habsyi.Tahun 1899 pulang ke Tanah Air, Hasyim mengajar di pesanten milik kakeknya, Kyai Usman.
 Tak lama kemudian ia mendirikan Pesantren Tebuireng. Kyai Hasyim bukan saja Kyai ternama, melainkan juga seorang petani dan pedagang yang sukses.Tanahnya puluhan hektar. Dua hari dalam seminggu, biasanya Kyai Hasyim istirahat tidak mengajar. Saat itulah ia memeriksa sawah-sawahnya.Kadang juga pergi Surabaya berdagang kuda, besi dan menjual hasil pertaniannya. Dari bertani dan berdagang itulah, Kyai Hasyim menghidupi keluarga dan pesantrennya.Tahun 1899, Kyai Hasyim membeli sebidang tanah dari seorang dalang di Dukuh Tebuireng. Letaknya kira-kira 200 meter sebelah Barat Pabrik Gula Cukir, pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1870.Dukuh Tebuireng terletak di arah timur Desa Keras, kurang lebih 1 km.
Di sana beliau membangun sebuah bangunan yang terbuat dari bambu (Jawa: tratak) sebagai tempat tinggal.Dari tratak kecil inilah embrio Pesantren Tebuireng dimulai. Kyai Hasyim mengajar dan salat berjamaah di tratak bagian depan, sedangkan tratak bagian belakang dijadikan tempat tinggal.Saat itu santrinya berjumlah 8 orang, dan tiga bulan kemudian meningkat menjadi 28 orang. Setelah dua tahun membangun Tebuireng, Kyai Hasyim kembali harus kehilangan istri tercintanya, Nyai Khodijah.Saat itu perjuangan mereka sudah menampakkan hasil yang menggembirakan. Kyai Hasyim kemudian menikah kembali dengan Nyai Nafiqoh, putri Kyai Ilyas, pengasuh Pesantren Sewulan Madiun.Dari pernikahan ini Kyai Hasyim dikaruniai 10 anak, yaitu: (1) Hannah, (2) Khoiriyah, (3) Aisyah, (4) Azzah, (5) Abdul Wahid, (6) Abdul Hakim (Abdul Kholik), (7) Abdul Karim, (8) Ubaidillah, (9) Mashuroh, (10) Muhammad Yusuf.


Diambil tanggal 12 mei 2020 pukul 14:00



5.Prof. Dr. R. Slamet Iman Santoso 





Prof. Dr. R. Slamet Iman Santoso (lahir di Wonosobo, 7 September 1907 – meninggal di Jakarta, 9 November2004 pada umur 97 tahun) adalah seorang pakar psikologi Indonesia. Ia memelopori berdirinya Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan menjabat sebagai dekan pertama fakultas tersebut.
Ia menempuh pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS) dan Hollandsch Inlandsche School antara tahun 1912 dan 1920; Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Magelangpada tahun 1920 hingga 1923; MAS-B di Yogyakarta pada 1923 hingga 1926; Indische Arts STOVIA pada tahun 1926 hingga 1932; dan Geneeskunde School of Arts Batavia Sentrum pada 1932 hingga 1934.
Slamet Iman Santoso menduduki posisi Pembantu Rektor I ketika Sjarif Thajeb (1962–1964) dan Sumantri Brodjonegoro (1964–1973) menjabat sebagai Rektor UI. Menyusul kematian Sumantri Brodjonegoro pada tahun 1973 ketika tengah menjabat sebagai rektor, Slamet Iman Santoso ditunjuk menjadi Pejabat Rektor UI. Ia mengakhiri jabatannya pada tahun 1974, ketika jabatan itu beralih ke Mahar Mardjono.
Penghargaan yang telah didapatkannya, yaitu sebagai penerima bintang Mahaputra Utama III pada tahun 1973 dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1989, dan penghargaan Wahidin Sodiro Hoesodo. Selanjutnya, beliau juga pernah menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Jiwa Gloegoer, Medan pada tahun 1937-1938.
Slamet Iman Santoso dikenal juga sebagai orang pertama yang mengusulkan gagasan di dunia pendidikan tentang pentingnya satu acuan yang sama untuk semua jenjang pendidikan di Indonesia. Gagasan tersebut beliau sampaikan pada 1979 hingga 1981.
Slamet Iman Santoso juga pernah menjadi salah seorang tokoh yang memberikan kritik terhadap minimnya gaji guru yang diberikan negara. Selain gagasan dan kritik di dunia pendidikan, beliau juga berperan di dalamnya sebagai salah seorang perintis program penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) yang kini dikenal dengan SNMPTN.
Slamet Imam Santoso meninggal pada usia 97 tahun pada Selasa, 9 November 2004. Istri beliau telah meninggal lebih dulu pada November 1983.


Diambil tanggal 12 mei 2020 pukul 14:00



5 PHOTOGRAFER INDONESIA YANG SUDAH GO INTERNASIONAL lihat bagaimana cantiknya karya" mereka

1 .TIMUR ANGIN Lahir tahun 1978, Timur Angin mulai terjun ke dunia fotografi di Jogjakarta tahun 1998. Foto tersebu...